Saya adalah pecinta film dan drama Korea.
Masalahnya adalah, apapun tema film atau drama Korea. Baik itu science fiction, historical, crime, school, comedy. Pastilah ada kisah percintaannya. Ia ini seriusan. Sebenarnya tidak masalah soal kisah percintaannya atau bumbu-bumbu percintaan di dalamnya. Toh, sebenarnya alasan saya untuk menonton film atau drama Korea adalah kisah percintaan itu sendiri.
Hanya saja, kadang saya merasa aneh untuk kisah-kisah yang percintaannya dipaksakan ada. Bahkan sebenarnya walau tidak ada bumbu percintaannya sekalipun, film aatau drama itu tidak apa-apa.
Akhirnya saya sadar. Apabila kita hanya melihat sudut pandang saya saja, maka benar pemikiran saya. Tapi kalau dipandang ke sudut pandang produksi film atau drama. Percintaan itulah yang dijual. Meski sebuah drama Korea bertema kriminal itu bagus, maka tidak akan sempurna tanpa percintaan. Ibaratnya seperti orang Indonesia belum dianggap makan, jika belum memakan nasi. Sama seperti alasan saya tadi, percintaan adalah alasan saya menyukai film atau drama Korea.
Satu hal unik di percintaan film dan drama Korea. Yaitu adanya tahapan yang lebih santun sebelum menjurus pada hal-hal berciuman atau tidur bersama. Umumnya, scene-scene berciuman juga tidak dinampakkan pada bagian-bagian awal film. Tidak seperti film barat yang belum apa-apa sudah berciuman.
Akhir kata, saya hanya ingin mengatakan, bahwa saya tidak menyukai percintaan yang dipaksakan dalam film atau drama Korea. Akan tetapi, percintaan jugalah alasan saya menyukai film atau drama Korea. Pada akhirnya ini semua hanyalah opini pribadi saya. Bagaimana dengan pendapat kamu?
Posting Komentar
Posting Komentar